Manchester United
SELAMAT DATANG, SEMOGA BERMANFAAT

Tuesday, 6 November 2012

EKOLOGI PEMBANGUNAN




1. Latar Belakang
            Pembanguna mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Ilmu yang mempelajari interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup disebut ekologi pembangunan. Manusia, baik sebagai subyak maupun obyek Pembangunan merupakan bagian ekosistem. Pandangan holistis inilah yang dipakai dalam ekologi  pembangunan.
            Pembangunan   bertujuan untuk menaikkan  tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat. Dapat pula dikatakan pembangunan bertujuan untuk menaikkan mutu hidup rakyat.

2. MANFAAT DAN RISIKO LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
            Pembangunan tidak saja menghasilkan manfaat, melainkan juga membawa risiko. Kita dapat melihatnya di sekitar kita. Sungai kita bendung. Dengan bendungan itu kita dapatkan manfaat listrik, bertambah air pengairan dan terkendalinya banji. Risikonya ialah tergenangnya kampung dan sawah, tergusurnya penduduk, dan kepunahan jenis tumbuhan dan hewan. Kayu dalam hutan kita tebang. Devisa dalam jumlah besar kita dapatkan dari ekspor kayu. Sebaliknya kita menghadapi risiko kepunahan hewan dan tumbuhan, bertambahnya erosi, rusaknya tata-air dan terjadinya padang alang-alang. Batubara kita manfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik. Dengan itu kita mendapat risiko pencemara udara oleh debu, jelaga dan gas SO2.
            Dan apabila kita tidak berbuat sesuatu, jadi menghentikan pembangunan, kita akan terlanda oleh risiko lingungan, sehingga mutu hidup kita akan terus merosot. Karena itu, keputusan untuk membangun harus diambil. Masalahnya bukanlah membangun atau tidak membangun, melainkan bagaimana membangun agar sekaligus mutu lingungan dan dengan demikian mutu hidup dapat terus ditingkatkan. Pembangunan itu berwawasan lingkungan. Analisis Manfaat dan Risiko Lingkungan merupakan alat untuk pembangunan yang berwawasan lingkungan.

3. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
            Dampak Lingkungan ( ADL ) yang hanya berlaku untuk perencanaan proyek pembangunan. Pengelolaan lingkungan untuk pembangunan harus didasarkan pada konsepsi yang lebih luas.

A. Proses ekologi
Di dalam alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan kita. Rusaknya proses ekologi itu akan membahayakan kehidupan di bumi kita. Energi untuk proses ekologi itu didapatkan dari matahari. Di bawah diuraikan beberapa proses yang terpenting.

a. Efek rumah kaca
Dalam sinar matahari tesimpan energi. Pada waktu sinar matahari mengenain permukaan tanah itu menjadi panas. Energi sinar matahari itu dipancarkan kembali ke atmosfer sebagai gelombang panas, yaitu sinar infer-merah. Di dalam atmosfer terdapat berjenis molekul gas yang dapat menyerap gelombang infar-merah. Karena penyerapan gelombang panas itu suhu atmosfer bumi naik. Kenaikan suhu itu disebut efek rumah kaca ( ERK ). Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas disebut gas rumah kaca ( GRK ). Jadi ERK tidak disebabkan oleh adanya gedung-gedung tinggi yang dindingnya terdiri dari jendela-jendela kaca, melaikan oleh GRM dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas.
KELOMPOK 3, EKOLOGI KESEHATAN ( SWADANA )
b. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi. Fotosintesis terutama dilakukan oleh tumbuhan hijau. Dalam proses ini energi matahari diubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam bahan organik tumbuhan. Energi inilah yang dipakai untuk kehidupan makhluk hidup lain yang tidak dapat melakukan fotosintesis, antara lain manusia, hewan dan jasad renik.
Mengingat pentingnya fotosintesis, kita harus menjaga agar dalam proses pembangunan tetap cukup terdapat tumbuhan hijau, antara lain hutan, semak belukar dan padang rumput.

c. Penambatan nitrogen
Nitrogen ( N ) merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup. Udara mengandung kira-kira 80 % nitrogen. Tetapi gas nitrogen yang banyak itu tidak berguna bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup yang lain. Untunglah di bumi terdapat makhluk hidup yang dapat menambat nitrogen udara. Makhluk hidup itu sebagian hidupnya bebas. Sebagian hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup lain.

d. Pengendalian populasi
            Di dalam alam sebagian hewan hidup dari tumbuhan. Mereka disebut herbivora. Ada pula hewan yang hidup dari hewan lain. Mereka disebut karnivora. Hewan yang memakan, secara umum disebut pemangsa; yang dimakan, di sebut mangsa. Pembangsa ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan. Demikian pula mangsa ada yang menguntungkan ialah yang memakan mangsa yang merugikan. Tetapi mengutungkan dan merugikan itu sering tidak bersifat mutlak, meliankan tergantung pada waktu tertentu. Misalnya, eceng gondok di eaduk merugikan. Tetapi orang desa banyak yang menanam eceng gondok untuk membersihkan air kolam.

e. Penyerbukan
            Banyak sekali buah yang kita makan. Misalnya padi, jagung, kelapa, tomat, dan mangga. Karena itu penyerbukan dan pembuahan sangat penting. Kecuali pada panili, penyerbukan terjadi secara alamiah. Ada penyerbukan yang terjadi oleh angin. Misalnya, padi. Pada tumbuhan air, ada yang terjadi oleh arus air. Banyak pula serangga, burung dan hewan lain yang sangat berguna dalam proses penyerbukan. Misalnya, kelelawar, burung madu, lebah, dan kpu-kupu. Apabila populasi hewan penyerbuk itu menurun, penyerbukan akan terganggu dan produksi banyak jenis buah akan menurun. Pengunaan pestisida yang tidak bijaksana dan pencemaran udara akan mempunyai efek demikian . Karena arti buah yang sangat penting dalam kehidupan kita, kita harus menjaga agar penyerbukan itu tidak terganggu.



f. Kemampuan memperbaharui diri
            Sumber daya alam ada yang bersifat dapat memperbaharui diri. Mereka disebut sumber daya terperbarui, misalnya udara, tanah, air, ikan dan hutan. Tetapi sifat terperbarui itu tidak mutlak, melainkan kemampuan ada batasnya. Apabila batas kemampuan dilampaui, sumber daya yangterperbarui itu menjadi takterperbarui.

g. Fungsi hidro-orologi
            Air dan tanah merupakan sumber daya yang terperbarui yang esensial untuk kehidup kita. Air mengalami suatu daur. Air jatuh dari langit sebagai hujan. Hujan sebagian mengalir di atas permukaan tanah dan sebagian lagi masuk ke dalam tanah. Oleh panas matahari air menguap. Dari uap air terbentuklah awal dan dari awal terjadilah hujan. Daur ini berlangsung sepanjang masa tak ada habisnya.

B. Tersedianya sumberdaya yang cukup
            Pembangunan adalah usaha untuk dapat meniakkan manfaat yang kita dapatkan dari sumberdaya. Kenaikan manfaat itu dapat kita capai dengan menggunakan lebih banyak sumberdaya.

C. Lingkungan sosial-budaya dan ekonomi yang sesuai
            Lingkungan social-budaya dan ekonomi sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan berkelanjutan. Sebab pembangunan dilakukan oleh dan untuk manusia yang hidup di dalam kondisi social-budaya dan ekonomi tertentu. Dalam pembangunan faktor ekonomi mendapat perhatian yang seperlunya, karena semua orang sadar bahwa pembangunan tak akan dapat berkelanjutan, apabila ekonomi tidak mendukungkan.
KELOMPOK 3, EKOLOGI KESEHATAN ( SWADANA )
a. Pemerataan pembangunan
            Garis-garis Besar Haluan Negara ( GBHN ) telah mensyaratkan, bahwa pemerataan adalah unsur penting dalam pembangunan

b. persaingan
            Persaingan terjadi apabila sumberdaya yang digunakan oleh sekelompok individu menjadi langka relatif terhadap kebutuhan masing-masing individu.
            Di dalam masyarakat manusia persaingan juga sering terjadi. Di dalam masyarakat agraris, lahan merupakan sumberdaya yang sering diperebutkan. Persaingan makin intensif dengan makin menurunnya nilai nisbah lahan terhadap petani. Persaingan antara petani dapat dianalogikan dengan persaingan antara individu dalam satu jenis.

c. Masyarakat terasing
            Yang dimaksud dengan masyarakat terasing ialah masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat sekelilingnya.




KELOMPOK 3, EKOLOGI KESEHATAN ( SWADANA )4. POLA HIDUP SEDERHANA
            Pola hidup yang mewah dan konsumtif merupakan bahaya terhadap terdukungnya pembangunan secara berlanjut. Pola hidup demikian mempunyai efek penyusutan sumberdaya yang besar dan mendorong terjadinya keresahan sosial.
            Hemat sumberdaya merupakan cirri pola hidup sederhana. Ini dapat diukur secara kuantitatif  dan obyektif.
            Hemat sumberdaya berarti pula mendahulukan penggunaan sumberdaya untuk keperluan produktif dari pada untuk keperluan konsumtif.
            Apabila kriteria pola hidup sederhana itu dapat dilaksanakan, masalah pencemaran dan penyusutan sumberdaya kemungkinan besar akan dapat dikendalikan. Dengan sengaja digunakan istilah dikendalikan dan bukannya diberantas, oleh karena dengan naiknya jumlah penduduk dan naiknya tingkat hidup, pengunaan sumberdaya akan terus naik dan dengan itu juga tingkat pencemaran.

5. KEMAMPUAN ILMU DAN TEKNOLOGI
            Manusia merupakan sumberdaya yang utama dalam pembangunan, baik kemampuan, maupun kemauan manusia itu. Kamampuan yang tinggi tanpa adanya kemauan tidaklah banyak gunanya. Apalagi, jika tidak saja tidak ada kemauan, melainkan malahan ada resistensi terhadap pembangunan. Sebaliknya apabila ada kemauan, dengan kemampuan yang kecil pun dapat dicapai hasl yang relatif  besar. Yang paling baik tentulah apabila ada kemampuan dan kamauan.


6. PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG ADAPTIF
            Banyak sekali gangguan yang dapat mengganggu ekosistem tempat hidup kita : iklim yang luar biasa, kegiatan geologi, ekonomi dan politik, dan serangan hama dan peyakit tumbuhan, hewan dan manusia. Banyak di antara gangguan itu tak dapat diramalkan kapan dan di mana akan terjadi, berapa besarnya, dan berapa lamanya. Tanggapan ekosistem terhadap gangguan banyak pula yang tak dapat diramalkan.

7. PENGELOLAAN PROYEK PEMBANGUNAN
            Pengelolaan proyek pembangunan yang biasa kita lakukan ialah secara sektoral. Misalnya, proyek bendungan untuk PLTA dikelola oleh PLN.

8. EKO-EFISIENSI
            Menurut Hukum Termodinamika ke-2 semua kegiatan, ter masuk kegiatan pembangunan, akan menaikkan entropi, yaitu ketidakteraturan. Salah satu bentuk kenaikan entropi ialah pencemaran. Berdasarkan hukum ini industri tidak dapat tidak melepaskan zat pencemar ke dalam lingkungan.
            Pencemaran di sebabkan oleh limbah. Limbah pada hakekatnya adalah materi yang dalam proses produksi tidak berakhir dalam produk, melainkan terbuang. Dengan meningkatkan efisiensi proses produksi, materi yang terbuang lebih sedikit. Karena lebih materi yang terbuang, kebutuhan bahan baku per satuan produk juga berkurang sehingga biaya produksi per satuan produk pun berkurang.
KELOMPOK 3, EKOLOGI KESEHATAN ( SWADANA )            Teknologi eko-efisiensi telah banyak diterapkan oleh industri multinasional yang besar. Di Indonesia juga sudah mulai diterapkan. Salah satu contoh yang baik ialah penerapan pengendalian hama terpadu dalam pertanian.
            Eko-efisiensi menujukkan bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan  menguntungkan juga para usahawan. Ini berlawanan dengan citra yang terlanjur terbentuk yang menggambarkan bahwa pengelolaan lingkungan hanyalah menguntungkan lingkungan dan masyarakat, sementara usahawan dirugikan.

0 comments:

Post a Comment

Member