1. Latar Belakang
Pembanguna mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan hidup. Interaksi antara pembangunan dan lingkungan
hidup membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Ilmu yang mempelajari
interaksi antara pembangunan dan lingkungan hidup disebut ekologi pembangunan.
Manusia, baik sebagai subyak maupun obyek Pembangunan merupakan bagian
ekosistem. Pandangan holistis inilah yang dipakai dalam ekologi pembangunan.
Pembangunan bertujuan untuk menaikkan tingkat hidup dan kesejahteraan rakyat. Dapat
pula dikatakan pembangunan bertujuan untuk menaikkan mutu hidup rakyat.
2. MANFAAT DAN RISIKO LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN
Pembangunan
tidak saja menghasilkan manfaat, melainkan juga membawa risiko. Kita dapat
melihatnya di sekitar kita. Sungai kita bendung. Dengan bendungan itu kita
dapatkan manfaat listrik, bertambah air pengairan dan terkendalinya banji.
Risikonya ialah tergenangnya kampung dan sawah, tergusurnya penduduk, dan
kepunahan jenis tumbuhan dan hewan. Kayu dalam hutan kita tebang. Devisa dalam
jumlah besar kita dapatkan dari ekspor kayu. Sebaliknya kita menghadapi risiko
kepunahan hewan dan tumbuhan, bertambahnya erosi, rusaknya tata-air dan
terjadinya padang
alang-alang. Batubara kita manfaatkan untuk membangkitkan tenaga listrik.
Dengan itu kita mendapat risiko pencemara udara oleh debu, jelaga dan gas SO2.
Dan apabila kita tidak berbuat
sesuatu, jadi menghentikan pembangunan, kita akan terlanda oleh risiko
lingungan, sehingga mutu hidup kita akan terus merosot. Karena itu, keputusan
untuk membangun harus diambil. Masalahnya bukanlah membangun atau tidak
membangun, melainkan bagaimana membangun agar sekaligus mutu lingungan dan
dengan demikian mutu hidup dapat terus ditingkatkan. Pembangunan itu berwawasan
lingkungan. Analisis Manfaat dan Risiko Lingkungan merupakan alat untuk
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
3. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Dampak Lingkungan ( ADL ) yang hanya
berlaku untuk perencanaan proyek pembangunan. Pengelolaan lingkungan untuk
pembangunan harus didasarkan pada konsepsi yang lebih luas.
A. Proses ekologi
Di
dalam alam terdapat proses ekologi yang menjadi penopang kehidupan kita.
Rusaknya proses ekologi itu akan membahayakan kehidupan di bumi kita. Energi
untuk proses ekologi itu didapatkan dari matahari. Di bawah diuraikan beberapa
proses yang terpenting.
a.
Efek rumah kaca
Dalam
sinar matahari tesimpan energi. Pada waktu sinar matahari mengenain permukaan
tanah itu menjadi panas. Energi sinar matahari itu dipancarkan kembali ke atmosfer
sebagai gelombang panas, yaitu sinar infer-merah. Di dalam atmosfer terdapat
berjenis molekul gas yang dapat menyerap gelombang infar-merah. Karena
penyerapan gelombang panas itu suhu atmosfer bumi naik. Kenaikan suhu itu
disebut efek rumah kaca ( ERK ). Gas-gas dalam atmosfer yang menyerap gelombang
panas disebut gas rumah kaca ( GRK ). Jadi ERK tidak disebabkan oleh adanya
gedung-gedung tinggi yang dindingnya terdiri dari jendela-jendela kaca,
melaikan oleh GRM dalam atmosfer yang menyerap gelombang panas.
b.
Fotosintesis
Fotosintesis
merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi.
Fotosintesis terutama dilakukan oleh tumbuhan hijau. Dalam proses ini energi
matahari diubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam bahan organik
tumbuhan. Energi inilah yang dipakai untuk kehidupan makhluk hidup lain yang
tidak dapat melakukan fotosintesis, antara lain manusia, hewan dan jasad renik.
Mengingat
pentingnya fotosintesis, kita harus menjaga agar dalam proses pembangunan tetap
cukup terdapat tumbuhan hijau, antara lain hutan, semak belukar dan padang rumput.
c. Penambatan nitrogen
Nitrogen
( N ) merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup. Udara
mengandung kira-kira 80 % nitrogen. Tetapi gas nitrogen yang banyak itu tidak
berguna bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup yang lain. Untunglah di
bumi terdapat makhluk hidup yang dapat menambat nitrogen udara. Makhluk hidup
itu sebagian hidupnya bebas. Sebagian hidup bersimbiosis dengan makhluk hidup
lain.
d. Pengendalian populasi
Di dalam alam sebagian hewan hidup
dari tumbuhan. Mereka disebut herbivora. Ada
pula hewan yang hidup dari hewan lain. Mereka disebut karnivora. Hewan yang
memakan, secara umum disebut pemangsa; yang dimakan, di sebut mangsa. Pemba ngsa ada yang menguntungkan, ada pula yang
merugikan. Demikian pula mangsa ada yang menguntungkan ialah yang memakan
mangsa yang merugikan. Tetapi mengutungkan dan merugikan itu sering tidak
bersifat mutlak, meliankan tergantung pada waktu tertentu. Misalnya, eceng
gondok di eaduk merugikan. Tetapi oran g
desa banyak yang menanam eceng gondok untuk membersihkan air kolam.
e. Penyerbukan
Banyak sekali buah yang kita makan.
Misalnya padi, jagung, kelapa, tomat, dan mangga. Karena itu penyerbukan dan
pembuahan sangat penting. Kecuali pada panili, penyerbukan terjadi secara
alamiah. Ada
penyerbukan yang terjadi oleh angin. Misalnya, padi. Pada tumbuhan air, ada
yang terjadi oleh arus air. Banyak pula serangga, burung dan hewan lain yang
sangat berguna dalam proses penyerbukan. Misalnya, kelelawar, burung madu,
lebah, dan kpu-kupu. Apabila populasi hewan penyerbuk itu menurun, penyerbukan
akan terganggu dan produksi banyak jenis buah akan menurun. Pengunaan pestisida
yang tidak bijaksana dan pencemaran udara akan mempunyai efek demikian . Karena
arti buah yang sangat penting dalam kehidupan kita, kita harus menjaga agar
penyerbukan itu tidak terganggu.
f. Kemampuan memperbaharui diri
Sumber daya alam ada yang bersifat dapat
memperbaharui diri. Mereka disebut sumber daya terperbarui, misalnya udara,
tanah, air, ikan dan hutan. Tetapi sifat terperbarui itu tidak mutlak,
melainkan kemampuan ada batasnya. Apabila batas kemampuan dilampaui, sumber
daya yangterperbarui itu menjadi takterperbarui.
g. Fungsi hidro-orologi
Air dan tanah merupakan sumber daya
yang terperbarui yang esensial untuk kehidup kita. Air mengalami suatu daur.
Air jatuh dari langit sebagai hujan. Hujan sebagian mengalir di atas permukaan
tanah dan sebagian lagi masuk ke dalam tanah. Oleh panas matahari air menguap.
Dari uap air terbentuklah awal dan dari awal terjadilah hujan. Daur ini
berlangsung sepanjang masa tak ada habisnya.
B. Tersedianya sumberdaya yang
cukup
Pembangunan adalah usa ha untuk
dapat meniakkan manfaat yang kita dapatkan dari sumberdaya. Kenaikan manfaat
itu dapat kita capai dengan menggunakan lebih banyak sumberdaya.
C. Lingkungan sosial-budaya dan
ekonomi yang sesuai
Lingkungan social-budaya dan ekonomi
sangatlah penting bagi kesinambungan pembangunan berkelanjutan. Sebab pembangunan
dilakukan oleh dan untuk manusia yang hidup di dalam kondisi social-budaya dan
ekonomi tertentu. Dalam pembangunan faktor ekonomi mendapat perhatian yang
seperlunya, karena semua oran g
sadar bahwa pembangunan tak akan dapat berkelanjutan, apabila ekonomi tidak
mendukungkan.
a. Pemerataan pembangunan
Garis-garis Besar Haluan Negara (
GBHN ) telah mensyaratkan, bahwa pemerataan adalah unsur penting dalam
pembangunan
b. persaingan
Persaingan terjadi apabila
sumberdaya yang digunakan oleh sekelompok ind ividu
menjadi langka relatif terhadap kebutuhan masing-masing ind ividu.
Di dalam masyarakat manusia
persaingan juga sering terjadi. Di dalam masyarakat agra ris, lahan merupakan sumberdaya yang
sering diperebutkan. Persaingan makin intensif dengan makin menurunnya nilai nis bah lahan terhadap
petani. Persaingan antara petani dapat dianalogikan dengan persaingan antara ind ividu dalam satu
jenis.
c. Masyarakat terasing
Yang dimaksud dengan masyarakat
terasing ialah masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan
mempunyai gaya
hidup dan nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat sekelilingnya.
4. POLA HIDUP SEDERHANA
Hemat sumberdaya merupakan cirri
pola hidup sederhana. Ini dapat diukur secara kuantitatif dan obyektif.
Hemat sumberdaya berarti pula
mendahulukan penggunaan sumberdaya untuk keperluan produktif dari pada untuk
keperluan konsumtif.
Apabila kriteria pola hidup
sederhana itu dapat dilaksanakan, masalah pencemaran dan penyusutan sumberdaya
kemungkinan besar akan dapat dikendalikan. Dengan sengaja digunakan istilah
dikendalikan dan bukannya diberantas, oleh karena dengan naiknya jumlah
penduduk dan naiknya tingkat hidup, pengunaan sumberdaya akan terus naik dan
dengan itu juga tingkat pencemaran.
5. KEMAMPUAN ILMU DAN TEKNOLOGI
Manusia merupakan sumberdaya yang
utama dalam pembangunan, baik kemampuan, maupun kemauan manusia itu. Kamampuan
yang tinggi tanpa adanya kemauan tidaklah banyak gunanya. Apalagi, jika tidak
saja tidak ada kemauan, melainkan malahan ada resistensi terhadap pembangunan.
Sebaliknya apabila ada kemauan, dengan kemampuan yang kecil pun dapat dicapai
hasl yang relatif besar. Yang paling
baik tentulah apabila ada kemampuan dan kama uan.
6. PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG ADAPTIF
Banyak sekali gangguan yang dapat
mengganggu ekosistem tempat hidup kita : iklim yang luar biasa, kegiatan
geologi, ekonomi dan politik, dan serangan hama dan peyakit tumbuhan, hewan dan manusia.
Banyak di antara gangguan itu tak dapat diramalkan kapan dan di mana akan
terjadi, berapa besarnya, dan berapa lamanya. Tanggapan ekosistem terhadap
gangguan banyak pula yang tak dapat diramalkan.
7. PENGELOLAAN PROYEK PEMBANGUNAN
Pengelolaan proyek pembangunan yang
biasa kita lakukan ialah secara sektoral. Misalnya, proyek bendungan untuk PLTA
dikelola oleh PLN.
8. EKO-EFISIENSI
Menurut Hukum Termodinamika ke-2
semua kegiatan, ter masuk kegiatan pembangunan, akan menaikkan entropi, yaitu
ketidakteraturan. Salah satu bentuk kenaikan entropi ialah pencemaran.
Berdasarkan hukum ini ind ustri
tidak dapat tidak melepaskan zat pencemar ke dalam lingkungan.
Pencemaran di sebabkan oleh limbah.
Limbah pada hakekatnya adalah materi yang dalam proses produksi tidak berakhir
dalam produk, melainkan terbuang. Dengan meningkatkan efisiensi proses
produksi, materi yang terbuang lebih sedikit. Karena lebih materi yang
terbuang, kebutuhan bahan baku
per satuan produk juga berkurang sehingga biaya produksi per satuan produk pun
berkurang.
Teknologi eko-efisiensi telah banyak
diterapkan oleh ind ustri
multinasional yang besar. Di Indonesia juga sudah mulai diterapkan. Salah satu
contoh yang baik ialah penerapan pengendalian hama terpadu dalam pertanian.
Eko-efisiensi menujukkan bahwa
pengelolaan lingkungan yang baik akan
menguntungkan juga para usa hawan.
Ini berlawanan dengan citra yang terlanjur terbentuk yang menggambarkan bahwa
pengelolaan lingkungan hanyalah menguntungkan lingkungan dan masyarakat,
sementara usahawan dirugikan.
0 comments:
Post a Comment